Mengenal Pemeriksaan Yang Sering Diterapkan Untuk Memantau Kondisi Jantung

Pemeriksaan kondisi jantung merupakan salah satu cara atau prosedur untuk mendeteksi adanya gangguan pada organ tersebut. Selain untuk mendiagnosis, pemeriksaan ini juga dapat mengukur resiko seseorang terkena penyakit jantung. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan, termasuk intervensi elektrofisiologi. Info lebih lanjut, simak di sini!

Pemeriksaan Medis yang Bisa Dicoba Untuk Memantau Kesehatan Jantung Anda

  1. Uji Tekanan atau Stress Test

Uji tekanan atau yang lebih dikenal dengan stress test menjadi salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung. Hal ini dilakukan ketika pasien sedang beraktivitas fisik, seperti bersepeda maupun berlari. Pemeriksaan yang satu ini dapatĀ  dimanfaatkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan aliran darah di jantung.

  1. Pemeriksaan Elektrokardiogram

Seperti yang sudah diketahui, penyakit jantung ini menjadi salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan. Meskipun tidak menular, penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Kabar baiknya, penyakit atau gangguan pada jantung dapat cegah serta diatasi dengan cara melakukan pemeriksaan jantung ke dokter. Tentunya hal ini didukung dengan alat medis mumpuni.

Anda bisa datang ke dokter jika mengalami gangguan atau gejala penyakit jantung untuk mendapatkan penanganan tepat. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh dokter yaitu elektrokardiogram (EKG). Pada prosedur ini, jantung akan diperiksa sedemikian rupa dengan cara merekam aktivitas listrik jantung secara cepat dan mendetail.

Baca Juga : Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menjalani Operasi Bypass Jantung

  1. Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung

Prosedur berikutnya yang cukup ampuh untuk menangani masalah atau gangguan pada jantung yaitu intervensi elektrofisiologi. Prosedur ini bertujuan untuk memetakan berbagai aktivitas listrik jantung. Biasanya, pemeriksaan akan dilakukan pada pasien aritmia atau gangguan irama jantung. Beberapa dokter juga memanfaatkan prosedur ini untuk mengukur risiko gagal jantung mendadak.

  1. Pemeriksaan Tilt-table test

Berikutnya, ada juga tilt-table test yang bertujuan untuk mengetahui apa penyebab dari pasien menjadi sering pingsan. Pemeriksaan tilt-table test bisa membantu dokter dalam hal menentukan apakah penyebab pasien sering pingsan berhubungan dengan gangguan irama jantung atau tekanan darah. Dengan begitu, penderita bisa mendapatkan penanganan tepat pada gangguan jantung.

  1. Pemeriksaan Holter monitoring

Tak berhenti sampai di situ saja, masih ada pemeriksaan lainnya selain intervensi elektrofisiologi yang bisa dibilang efektif mendeteksi gangguan pada jantung. Pemeriksaan ini disebut dengan holter monitoring agar memantau dan merekam aktivitas listrik jantung selama 24 jam. Untuk proses pemantauannya ini tak lepas dengan bantuan perangkat kecil yang disebut monitor Holter.

Pemeriksaan jantung dapat dilakukan pada penderita yang mengalami gejala penyakit jantung. Biasanya, penyakit ini akan ditandai dengan nyeri dada, mudah pingsan, mudah lelah, jantung berdebar, atau sesak nafas. Bagi anda yang ingin melakukan pemeriksaan jantung secara menyeluruh, maka bisa mempercayakannya pada Heartology Cardiovascular Center sebagai salah satu rumah sakit jantung di Jakarta yang memiliki tim tenaga medis berpengalaman. Dengan begitu anda terbebas dari risiko yang berbahaya.

0 I like it
0 I don't like it