Blended Learning : Definisi, Tantangan, dan Contoh Penerapannya

Blended Learning : Definisi, Tantangan, dan Contoh Penerapannya

Seiring dengan kemajuan zaman, berbagai bidang kehidupan manusia turut mendapatkan dampak dari perkembangan teknologi. Termasuk bidang pendidikan, yang mana saat ini muncul berbagai model pembelajaran yang dapat dilakukan dengan mengandalkan teknologi. Salah satunya seperti blended learning yang kini menjadi tren tersendiri. Apa itu dan bagaimana contoh penerapannya?

Pengertian Pembelajaran Blended

Metode pembelajaran campuran belakangan menjadi hype dan mulai banyak diterapkan di sekolah sekolah. Model pembelajaran ini sering juga disebut dengan istilah pembelajaran hybrid, yaitu bentuk percampuran antara sistem e-learning dan sistem tatap muka. Bisa dibilang bahwa pembelajaran campuran merupakan bentuk penyempurnaan dari sistem e-learning itu sendiri.

Dimana e-learning memang tengah diimplementasikan di sistem pendidikan Indonesia, semenjak terjadinya pandemi akibat wabah virus covid-19. Namun banyak yang menilai bahwa sistem belajar online berpotensi membuat peserta didik mengalami learning loss. Mengkhawatirkan hal tersebut, sistem pembelajaran campuran menjadi solusi.

Karena blended learning menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran. Yang mana siswa dapat belajar secara mandiri dan di satu sisi tidak kehilangan sosialisasi dengan guru maupun teman temannya di sekolah. Selain itu, murid juga dikenalkan dengan berbagai pilihan media pembelajaran dalam sistem tersebut.

Tantangan dalam Metode Pembelajaran Campuran

Meski pembelajaran campuran disebut sebut sebagai solusi atas risiko learning loss yang terjadi dalam e-learning, namun penerapan metode pembelajaran campuran juga tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Apalagi model ini terbilang cukup baru dan belum banyak dilakukan sebelumnya. Adapun tantangan yang akan dihadapi antara lain sebagai berikut.

1. Bergantung pada Teknologi

Hampir sama dengan tantangan e-learning, model pembelajaran campuran juga dipenuhi tantangan akan ketergantungan pada teknologi. Mengingat bahwa metode ini adalah kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran secara daring. Oleh karena itu, sekolah harus mempunyai fasilitas, alat, atau infrastruktur yang dapat mendukung jalannya KBM tersebut.

2. Membutuhkan Pengetahuan Akan Teknologi yang Mumpuni

Bukan hanya asal tersedia saja, namun dibutuhkan pula pengetahuan yang mumpuni akan fasilitas, alat, atau infrastruktur yang berkaitan dengan teknologi. Dalam hal ini, guru maupun siswa harus dipastikan mampu menguasai teknologi yang digunakan sebelum proses belajar mengajar dilangsungkan.

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Campuran

Ketika siswa belajar menggunakan dua pendekatan sekaligus, di situ lah contoh penerapan model belajar blended learning dapat dilihat. Dimana peserta didik menggunakan dua metode sistem belajar, yaitu secara daring dan juga secara tatap muka di sekolah maupun melalui video conference.

Dalam melakukan model pembelajaran tersebut, peserta didik diminta untuk mempelajari materi yang akan diajarkan guru. Materinya bisa berupa video pembelajaran atau modul, yang akan diberikan sebelum pertemuan. Kemudian pada saat pertemuan dengan guru, nantinya materi tersebut akan diulas kembali sambil diberikan pula materi tambahan.

Model belajar campuran ini memang menjadi solusi selama masa pandemi. Sayangnya banyak tantangan yang harus dihadapi, lantaran sistem belajar seperti ini tergolong baru. Oleh karena itu, anda bisa mendaftarkan anak di sekolah unggulan SMM yang sudah lebih siap menerapkan pembelajaran campuran. Pasalnya SMM telah menerapkannya sejak lama, bahkan sebelum pandemi.

 

0 I like it
0 I don't like it